"persoalan tahi lalat bagi kebanyakan orang cuma sekedar aksesoris wajah semata. Tapi bagi kitab prambon, persoalan tahi lalat menjadi lain. Ciri jasmani semacam itu bisa dijabarkan dan dilihat dari berbagai sudut pandang. Tahi lalat dikepala, misalnya yang diuluki Manikharda. Pemiliknya, diyakini bakal selalu bernasib baik dan hidup dalam keberuntungan".
Di masa penjajahan belanda, pernah ada pemilik tahi lalat sejenis ini. Namanya Prawiro Tembong, saudagar perka terkaya di Kotagede Yogyakarta. Apakah primbon yang mengevaluasi Tahi lalatnya prawiro, atau primbon primbon lahir duluan baru prawironya, orang sudah tidak perduli lagi. Yang jelas almarhum Prawiro memang hidup bergelimang harta dan menjadi sosok yang legendaris. Bahkan sampai hari ini, meski sudah lama menjadi almarhumah. Meskipun mansion miliknya, sudah dijual oleh keturunannya, namanya masih saja jadi bahan pergunjingan.
Seandainya kalangan penggemar judi nomer memergoki tahi lalatnya Prawiro, pasti soal prawiro jadi semakin menarik dan bersayap-sayap. Biasanya kalangan penjudi nomer, memang memiliki kebiasaan unik, memistik-mistik nomer yang digabungkan dengan perlambang-lambang alam. Mereka menggabungkannya melalui metode ilmu gathuk. Atau dicari-cari padanan kesamaannya sesuai seleranya sendiri dan dijadikannya sebagai pembenar.
"Tahi lalatnya Prawiro lambangnya... gagak! wah angkanya 776, bisa tembus tiga nomeran!", sungguh luar biasa, cara berfikir, nenek moyang kita itu.
KPH Tjakraningrat membedah misteri kematian dalam bentuk kumpulan isyarat. Misal isyarat kematian menjelang tiga tahun ajal, seseorang akan mengalami perubahan perilaku keseharian. Sering mengeluh sudah leleah dan jenuh hidup di dunia ini, baik kepada kerabat dekatnya atau sanak saudaranya. Juga sering sakit di bagian kepala. Dan kalau tidur selalu mengigau.
Isyarat kematian yang juga sudah ditulis di kitab Bayanmaot ini diurai KPH Tjakraningrat sampai tahap penghabisan. Sehari sebelum seseorang dijemput el maut disebutkan, kondisi tulang sumsum dan daging kulit kandidat almarhum melemas, seperti dilolosi satu persatu. Peredaran darah melambat, lalu kulit mati rasa mesti masih menegeluh kedinginan, penglihatan merabun dan ada bau-bau aneh disekitarnya yang tidak pernah tercium selama hidup. Ketika semua berlangsung, maka tinggal beberapa detik lagi badan astralnya dipisahkan dari raga. Kembali ke Maha Pencipta. Seseorang yang mengalami kejadian semacam ini lalu mati, tidak bisa disebut mati suri lagi, tapi betul-betul sudah berpulang.
LORONG WAKTU
Misteri kematian memang misteri yang paling menyita perhatian manusia, sehingga banyak kalangan mencoba menguraikannya. Di Amerika, bahkan pernah dilakukan penelitian tentang kehidupan setelah mati. Respondennya dari berbagai rumah sakit yang mengalami koma. Sudah dinyatakan mati secara medis, namun beberapa hari kemudian hidup lagi di kamar jenazah. Selisih waktu antara mati lalu hidup itu lagi, yang diteliti oleh para ilmuwan Amerika. Sesunggunhya apa yang mereka alami pada saat itu?
Saking getolnya meneliti soal kematian, ada sebuah lembaga disana yang sengaja menyuntik seorang sukarelawan agar meninggal sesaat, lalu dihidupkan lagi dengan alat pacu jantung. Mereka ingin membedah misteri seseorang yang kehilangan nyawanya. Mereka beranggapan, misteri ini bisa dijawab oleh mereka yang mengalami mati suri. Dalam pandangan agama, hidup lagi sesudah mati adalah mukjizat.
Mukjizat memang ada. Persoalannya, para ilmuwan ingin mendekripsikan, proses kehilangan fungsi organnya. Jawaban seluruh responden yang dirahasiakan namanya itu, rata-rata- hampir sama.
"Kami berada dalam kesunyian yang sangat mencekam. Terasa dingin dan sangat terkucil. Lalu ada semacam lorong waktu yang berpusing dan membawa kami menuju ke suatu titik cahaya. Semakin lama sekamin membesar titik cahaya tersebut dan terkesan sangat menyilaukan. Pada saat itu batas antara kesadaran dan mimpi sudah tidak dapat dibedakan lagi. Untuk beberapa saat, kami ada di dalam lampu sorot yang luar biasa terangnya. Lalu kami terlempar secara mendadak. Dan ternyata, masih terbaring di ruang UGD rumah sakit..."
Masing-masing dari mereka dinyatakn mati secara medis dalam waktu lebih dari seminggu. Waktu yang cukup lama itu, ternyata sedemikian cepat berlalu di alam kubur.
MENUNGGU ISYARAT
Membedakan orang yang sudah mati dan hanya mati suri, terasa sulit. Karena itu primbon memberi gambara-gambaran isyarat jika seseorang bakal mengalami kematian sejati. Ini dimaksudkan sebagai sarana pembeda antara orang mati dan hanya mati suri.
Dalam kebudayaan Cina, orang mati tidak boleh langsung dibakar. Tapi harus ditunggu dalam tenggang waktu cukup lama. Tujuannya, memberi kesempatan kepada kerabat jauh untuk melayat, juga untuk menjaga kemungkinan jika almarhum hanya mati suri. Jadi mereka menunggu isyarat terakhir dari alam baka. "Kalau terlanjur dikuburkan, lalu mayatnya mengedor-gedor tanah kuburannya,khan, semua kerepotan..."
Pengalama soal loncatnya roh dan nyawa dari badan manusia, sudah dievaluasikan secara utuh oleh sinematografi Barat. Salah satunya film Ghost yang dibintangi Demi Moore dan Patrick Swayze. Proses lepasnya nyawa, ya seperti itu. Kebingungan melihat tubuhnya diangkat-angkat, berusaha mengajak bicara orang disekelilingnya tapi tidak digubris sama sekali. Sungguh-sungguh terkucil, keadaan yang terasa sulit dibayangkan. Apalagi untuk dijalankan.
Kebetulan dalam film Ghost dicontohkan kematian akibat pembunuhan. Dalam arti organ vitalnya tidak berfungsi sehingga nyawa terpaksa melayang. Andaikata dalam waktu sekian menit organ itu bisa disembuhkan lagi secara medis niscaya korban belum tewas. Karena belum saatnya meninggal, maka merasa kebingungan menyaksikan alam kematian yang belum pernah dijumpai di dunia. Istilah orang Jawa, roh orang mati seperti itu disebut Nglambrang atau gentayangan. Roh gentayangan akhirnya, berteman dengan roh sejenis. Duduk di kegelapan menunggu keputusan terakhir Yang Maha Kuasa. Dalam kasus kematian jenis ini tidak dikenal istilah reinkarnasi.
Sultan agung Hanyokrokusumo dari Kerajaan Mataram pernah membahas kategori kematian, salah satu diantaranya jenis kematian dalam Ghost Itu. Ia membaginya dalam lima kategori. Pada umumnya kematian diyakini sebagai takdir. Entah itu akibat kecelakaan, sakit atau mati tua. urutan proses kematian seseorang yang merupakan takdir, dalam arti memang sudah waktunya mati, adalah seperti yang sudah dijabarkan dalam Atassadhur Adammakna.
Saya ingat betul, ketika nenek teman saya waktu remaja menjelang meninggal dunia, ia menjerit-jerit dan memanggil seisi rumah. Jari telunjuknya menuding-nuding tempat kosong. "itu siapa ?! itu siapa?!", serunya. Keluarga teman saya tertegun keheranan karena memang tidak ada siapa-siapa. Setelah agak tenang, nenek itu pun bercerita. Ia melihat sosok dirinya sedang tersenyum dan melambai kepadanya. Ia terperanjat lalu berteriak teriak kesetanan itu tadi. Selang beberapa minggu, nenek itu menghembuskan nafas terakhir dengan tenang dan damai.
Di Jawa, sosok diri sendiri atau duplikasi diri kita itu disebut weweyangane dhewe. Jika dibaratdisebut badan astra. Warnanya putih keperakan. Secara tidak sengaja, badan astral manusia sering keluar sendiri dari raga, meski orangnya belum meninggal. Contohnya, semasa kecil, pada saat orang mengalami demam tinggi, kita sering mengigau sendiri dan merasa melayang-layang. Ketika itulah badan astral kita keluar. Tapi bukan berarti kita menyaksikan wewayangane dhewe, melainkan wewayangane dhewe secara tidak sengaja memperhatikan tubuh kita yang tergolek lemas di pembaringan. Kejadian ini dinamakan mati suri, meski cuma sebentar saja.
Kebetulan dalam film Ghost dicontohkan kematian akibat pembunuhan. Dalam arti organ vitalnya tidak berfungsi sehingga nyawa terpaksa melayang. Andaikata dalam waktu sekian menit organ itu bisa disembuhkan lagi secara medis niscaya korban belum tewas. Karena belum saatnya meninggal, maka merasa kebingungan menyaksikan alam kematian yang belum pernah dijumpai di dunia. Istilah orang Jawa, roh orang mati seperti itu disebut Nglambrang atau gentayangan. Roh gentayangan akhirnya, berteman dengan roh sejenis. Duduk di kegelapan menunggu keputusan terakhir Yang Maha Kuasa. Dalam kasus kematian jenis ini tidak dikenal istilah reinkarnasi.
Sultan agung Hanyokrokusumo dari Kerajaan Mataram pernah membahas kategori kematian, salah satu diantaranya jenis kematian dalam Ghost Itu. Ia membaginya dalam lima kategori. Pada umumnya kematian diyakini sebagai takdir. Entah itu akibat kecelakaan, sakit atau mati tua. urutan proses kematian seseorang yang merupakan takdir, dalam arti memang sudah waktunya mati, adalah seperti yang sudah dijabarkan dalam Atassadhur Adammakna.
Saya ingat betul, ketika nenek teman saya waktu remaja menjelang meninggal dunia, ia menjerit-jerit dan memanggil seisi rumah. Jari telunjuknya menuding-nuding tempat kosong. "itu siapa ?! itu siapa?!", serunya. Keluarga teman saya tertegun keheranan karena memang tidak ada siapa-siapa. Setelah agak tenang, nenek itu pun bercerita. Ia melihat sosok dirinya sedang tersenyum dan melambai kepadanya. Ia terperanjat lalu berteriak teriak kesetanan itu tadi. Selang beberapa minggu, nenek itu menghembuskan nafas terakhir dengan tenang dan damai.
Di Jawa, sosok diri sendiri atau duplikasi diri kita itu disebut weweyangane dhewe. Jika dibaratdisebut badan astra. Warnanya putih keperakan. Secara tidak sengaja, badan astral manusia sering keluar sendiri dari raga, meski orangnya belum meninggal. Contohnya, semasa kecil, pada saat orang mengalami demam tinggi, kita sering mengigau sendiri dan merasa melayang-layang. Ketika itulah badan astral kita keluar. Tapi bukan berarti kita menyaksikan wewayangane dhewe, melainkan wewayangane dhewe secara tidak sengaja memperhatikan tubuh kita yang tergolek lemas di pembaringan. Kejadian ini dinamakan mati suri, meski cuma sebentar saja.
Jika badan astral dikeluarkan secara sengaja dari badan, itu dinamakan ngrogoh sukmo atau berkelana ke alam ghaib. Mereka yang sudah menguasai ilmu mrangan yang tergolong dalam ilmu kasepuhan bisa melakukan ngrogoh sukmo. Kalau banyak orang yang mengaku mampu ngrogoh sukmo, lalu bercerita macam-macam. Orang itu sudah mulai gila, atau habis sakit demam. Ngrogoh Sukmo, tidak bisa sembarangan orang melakukan, disamping syaratnya sangat berat, orang tersebut harus akrab dengan dunia ghaib sejak masih anak-anak. "Kalau cuma berhayal ngrogoh sukmo, anak-anak SD pun bisa! lalu ketemu Ksatria baja Hitam dan kawan-kawannya di angkasa raya..."
Berubah Bentuk
Versi Ngrogoh Sukmo bermacam-macam jenisnya. Di Bali seorang penganut ilmu Bethari Durga atau pewaris lontar Calon Arang tentu akan melakukan ngrogoh sukmo untuk berubah wujud ke bentuk lain. Bisa berubah jadi energi seperti angin atau mahluk tertentu semacam Leak.