MISTERI SAMBERNYAWA DI GUNUNG GAMBAR

Label:
"sungguh fantastis strategi tempur Pangeran Sambernyawa. Ibarat makan sepiring bubur panas, ia sendok perlahan dari pinggirnya. Bergerak bagai siluman, menekan daerah rawan konflik, menggusur daerah pertahanan yang lemah. Lalu bergerak ke tengah, menyerbu pusat pemerintahan".

TOKOH REVOLUSIONER dari Mangkunegaran Sala itu berhasil mengacau basis pertahanan VOC. Padahal pasukannya sedikit, pra-sarana perangnya sederhana : keris, tombak dan pistol klothok rampsan. VOC betul-betul kelabakan. Slogan perang tijitibeh atau mati siji mati kabeh, mukti siji mukti kabeh, mati satu mati saja semua, mulia satu semua harus turut mulia, selalu berkumandang saat berhadapan dengan pihak lawan.

Karena keahliannya merancang strategi gerilya dan memusnahkan musuh tanpa pandang bulu, maka dia dijuluki Sambernyawa atau si pencabut nyawa. Namun sayang sekali, akhirnya Sambernyawa tertangkap dan dilenyapkan. Kabar yang disiarkan pihak keraton Mangkunegaran, Sambernyawa seda moksa. Lenyap bersama raganya.

DIADOPSI UNTUK PERANG GERILYA
Meski usaha untuk mengusir 'penguasa' dari tanah perdikan yang dibangun olehnya sia-sia namun namanya tetap melegenda sampai sekarang. Bahkan konsep pertempurannya sering diadopsi pelaku perang gerilya. Yakni seni perang desa mengepung kota dan laut mengepung pulau. Meski route perang gerilyanya tidak dibuatkan tetenger - apalagi dijadikan lomba baris-berbaris, seperti zaman Orba - toh filosofi ciptaannya itu tetap dijadikan sumber inspirasi, bagi mereka yang tersudut, tertekan tapi tanpa pasukan lengkap.
Disamping ahli perang, Sambernyawa dikabarkan juga ahli supranatural yang mumpuni. Ia sering melakukan lelaku batin dan kontemplasi untuk menemukan hakikat berkerajaan, sampai harus keluar dari pagar keraton segala. Ia melakukan perjalanan ke arah Yogyakarta dan berhenti pada sebuah dataran tinggi di Ngawen, Gunungkidul DIY. Menyusun strategi perang sambil tirakat di sebuah gunung batu yang disebut Gunung Gambar. Di puncak bukit itu, Sambernyawa menyusun strategi melawan Belanda.

Seringkali jika malam datang dan dingin menyergap, Sambernyawa masih tegak berdiri, rambutnya tergerai kesana-kemari dimainkan angin, kakinya menapak keras bukit batu itu. Sekeras dendamnya kepada penguasa. Pengikutnya khusuk mendampingi.

Dusun Gunung Gambar, sampai hari ini bukanlah dusun yang subur. Konsumsi utama mereka adalah gaplek, ketela yang diolah. Batu cadas hidup berdampingan dengan ladang penduduk. Sebuah desa yang sungguh terpencil dan dingin. Jika penduduk sekitar bertanya, maka selalu jawaban yang keluar adalah : gusti pangeran sedang menggambar negara. Maka lama kelamaan bukit batu yang tadinya tak bernama dijuluki Gunung Gambar.

TIDAK TERCANTUM SEJARAH
Dalam buku sejarah sekolah dasar, tidak disebutkan Sambernyawa lelaku di Gunung Gambar. Yang ditulis adalah Sambernyawa pernah beranjangsana ke Nglipar Gunung Kidul, 15 kilometer dari Ngawen. Di buku sejarah populer malah ditulis ia mesuraga di Giri Bangun, di Matesih Karanganyar Jawa Tengah. Dan di kelak kemudian jadi makamnya sekalian. Penduduk Gunung Gambar mengisahkan mesuraga Sambernyawa yang tidak banyak diketahui orang itu secara turun-temurun.

Riwayat Sambernyawa sendiri dimulai dari pergolakan suksesi di Kraton Surakarta (sekarang Sala-Jawa Tengah) pada masa pemerintahan Paku Bhuwono I, di awal abad 17. Kala itu, Pangeran Ario Mangkunegara I, ayah Sambernyawa, batal diangkat jadi raja menggantikan PB I. Gara-gara PB II, anak PB I lain Ibu melakukan distorsi politik. Akhirnya Ario Mangkunegara I diasingkan ke Ceylon atau Srilangka. Setelah berhasil menyingkirkan pewaris resmi, PB II memindahkan keraton dari Kartasura ke Surakarta. Distorsi semakin memuncak. Anak Amangkurat IV ke 21 yang disebut Raden Mas Suyono naik tahta pula di Yogyakarta dan bergelar Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Ketika berangkat ke Srilangka, isteri Ario Mangukenagara I melahirkan anak satu-satunya dan diberi nama Raden Mas Said, yang kelak terkenal dengan sebutan Pangeran Sambernyawa. Sejak remaja, Sambernyawa memang sudah tangguh dan berbakat perang. Maka saat usianya menginjak 15 tahun, dia diangkat jadi mantri oleh PB II dan bergelar Pangeran Suryokusumo. Beberapa saat kemudian terjadi pemberontakan kaum pedagang Cina, Sambernyawa meredam dengan gemilang. Ia pun diberi gelar baru Prabu Prangwandono. Pada usianya yang ke-19 ia menyunting Kanjeng Raden Bendara, puteri Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Sambernyawa termasuk pangeran langka. Karena sedikit sekali dokumentasi tentang dirinya di Keraton Surakarta. Ia memiliki kekuatan supranatural yang mumpuni sampai tidak mempan difoto. Ia juga dikenal memiliki aji sirep dan panglimunan atau ilmu menghilang. Kedua ilmu Sambernyawa ini sampai sekarang tidak dapat ditelusuri apa jenisnya.

Semasa hidupnya, Sambernyawa menulis Serat Wedhatama yang didalamnya memuat ajaran Tri Dharma yang sangat terkenal. Terdiri 3 butir sesanti berbunyi rumangsa melu handarbeni, wajib ikut memiliki. Wajib melu hangopeni, harus turut mempertahankan dan mulat sariro bangrasa wani, setelah intropeksi baru bertindak.

SEDA MOKSA
Sampai sekarang, riwayat wafatnya Pangeran Sambernyawa masih simpang siur. Ada yang mengatakan jasadnya dimakamkan di halaman keraton, ada pula yang meyakini sudah dimakamkan di Bukit Mangadeg. Matesih Karanganyar Jawa Tengah. Untuk adilnya, kita sebut seda moksa saja. Meninggal dan menghilang bersama raganya. Bagi yang percaya, misteri Sambernyawa moksa tidak dilihat sebagai misteri alam tapi misteri kebatinan. Dalam arti arwah dan jasadnya mrayang - disemayamkan di alam gaib -  dan tidak terdaftar di alam kematian. Karena masih di alam gaib maka ether atau pancaran jiwanya diyakini bisa jadi pundhen atau tempat mengeluh dan berlindung. Memang hampir sama dengan pengertian yang diyakini penganut animisme, namun sesungguhnya berbeda. Secara filosofis, pundhen adalah simbolisasi kejiwaan manusia yang selalu membutuhkan sosok panutan. Ketika tertindas butuh sosok pembebas, ketika tersingkir butuh sosok pembalas, ketika terbongkar rahasianya butuh mengadopsi teknik gerilya Sambernyawa, sehingga kerusuhan dan kebakaran terjadi di mana-mana.

Karena Sambernyawa juga sosok mumpuni dalam kadigdayan maka terasa kurang lengkap jika adopsi tekniknya tidak diselubungi pernak-pernik kebatinan. Disamping hasilnya akan lebih efektif dan tak terduga, kesetiaan pasukan semakin menguat jika dipengaruhi lewat ilmu gaib. Jadi tidak cukup indoktrinasi dan pemolaan sikap semata. Apalagi jika pengikutnya mulai berubah pragmatis.

Aji Jayakawijayan milik Sambernyawa tentu saja, bukan ajian sembarangan. Sebagai keturunan ningrat tentu ia mendapat pendidikan ilmu kanoman dan kasepuhan terbaik dari para ahli supranatural keraton. Sebagaimana diketahui, seni budaya keraton merupakan puncak-puncak seni budaya kamu petani di wilayah kekuasaannya. Disamping warisan leluhur secara turun temurun. Zaman dahulu, keraton memiliki kebiasaan mengambil seni budaya tradisional dari kaum petani, termasuk budaya supranatural. Pencipta atau pemiliknya dianugerahi gelar atau diangkat jadi abadi dalem.

Kebatinan bukan agama, hanya semacam 'agama' kecil yang ditumbuhkan oleh kebiasaan masyarakat secara turun temurun dan akhirnya menjelma jadi kebudayaan. Ia tidak menawarkan surga dan neraka, tapi memelihara ajaran budi pekerti tentang baik dan buruk. Karena wujudnya adalah kebudayaan maka pengaruhnya merata. Dari rakyat jelata sampai raja penguasa.

Pada tahung 1757, di usianya yang ke-31 Sambernyawa resmi mendirikan dinasti Mangkunegaran I dan memerintah 38 tahun lamanya. Sampai sekarang dinasti Mangkunegaran sudah diwariskan sampai 9 generasi. 




Kembali                    Selanjutnya

SATRIO PININGIT TERNYATA BUKAN MANUSIA

Label:
"sebuah negara, sesungguhnya hanya dikuasai oleh segolongan orang saja"
Ki Ageng Suryomentaraman

INDONESIA dan negara mana pun di dunia ini, sesungguhnya cuma dikuasai segolongan orang. Tidak oleh seluruh rakyatnya. Pada saat berkuasa, mereka menetrapkan berbagai jenis keputusan untuk mengatur seluruh rakyat. Secara evolusif, keputusan yang dibuat harus ditegakkan sedemikian rupa menggunakan beragam cara, agar dipatuhi. Keputusan perseorangan atau segolongan orang saja itu, akhirnya membayangi sistem politik kenegaraan yang sudah diundangkan sebelumnya. Jauh hari sebelum orang itu berkuasa.

Pada awalnya, orang yang sedang berkuasa, cuma sekadar membuat peraturan untuk melegitimasi dirinya sendiri sebagai penguasa baru. Namun pada akhirnya, sistem yang terdahulu dibuatkan selubung agar semakin tidak kelihatan. Agar tidak tiba-tiba muncul lagi selama masa pemerintahannya berlangsung. Karena tidak ada reaksi dari masyarakat secara keseluruhan, maka sistem tersebut lama kelamaan terkubur. Akhirnya dibuatkan batu nisan, ditaburi bunga-bungaan. Tinggallah kenangan.

Maka, lestarilah sistem baru ciptaannya. Melelapkan rakyat dalam impian berkepanjangan. Tiga puluh dua tahun lamanya, seolah tidak teruntuhkan.

SATRIO PININGIT
Namun tanpa terduga sebelumnya, tiba-tiba muncul barisan satrio piningit. Berbaris, berlari, berbondong-bondong turun ke jalan. Menduduki gedung wakil rakyat Jakarta, lalu mengibarkan bendera reformasi. Meruntuhkan rezim yang seolah mustahil diruntuhkan itu tadi. Satrio piningit yang sensasional itu bernama mahasiswa. Mereka berasal dari UGM, ITB, UI dan universitas lainnya di negeri ini. Merekalah sebetulnya satrio piningit, yang katanya diramalkan dalam jangka Jayabaya, berwujud manusia itu.

Keterlibatan golongan terpelajar dalam sejarah Indonesia modern, memang tidak bisa dilepas begitu saja. Mereka adalah golongan yang paling menyadari negara ini diatur melalui perundang-undangan bukan lewat sekelompok golongan. Apalagi perorangan.

Ketika perundang-undangan sudah dikesampingkan, maka kaum terpelajar merasa perlu turun ke jalan. Hal tersebut, tidak hanya terjadi di negeri ini. Tapi di negara mana pun di dunia ini. Seperti di Cina zaman Deng, Malaysia, juga yang lainnya. Mereka selalu mewakili aspirasi masyarakat. Dari rakyat harus kembali ke rakyat. Tidak bisa dieufemismekan jadi kedaulatan pejabat, yang berpura-pura merakyat. Mereka meminta kembali payung demokrasi milik rakyat.

SISTEM POLITIK
Sesungguhnya, sistem tergolong benda keramat. Tidak hanya sistem ekonomi atau politik saja yang mengandung kekeramatan. Tapi seluruh sistem adalah benda keramat. Termasuk sistem komputer. Sehingga sebelum ditrapkan harus dipilih secara seksama dan setelah itu dilestarikan sebaik-baiknya. Memang selama ini hanya sistem ekonomi-politik saja yang mashur di masyarakat. Sistem lain seperti sistem satrio piningit, misalnya, belum ada yang tahu. Namanya saja sudah pakai piningit yang artinya tersembunyi, ya jelas belum ada yang tahu.
Selama ini, sebagian besar orang cuma mengerti satrio piningit itu adalah sosok manusia yang ditunggu-tunggu jadi presiden RI ke-4. Bukan sebuah sistem baru. Ada juga yang ngotot berpendapat, satrio piningit adalah sosok pemimpin yang sudah diramalkan oleh Prabu Jayabaya, Raja di Daha, Kediri-Jatim. Lalu diklaim juga, tafsir dari Ronggowarsito dari Surakarta yang menerjemahkan ramalan Jayabaya tadi. Pokoknya pembicaraan soal satrio piningit selama rezim Habibie yang kemarin itu, sedemikian riuh-rendahnya. Padahal satrio piningit bukanlah ramalan kedua tokoh supranatural yang tersohor itu. Melainkan cuma hasil sarasehan beberapa paranormal di Surakarta tahun 1948. Jadi bukan ramalan Jayabaya atau Ronggowarsito.

Sebelum ngobrol-ngobrol ringan itu dimulai, jauh hari sebelumnya mereka sudah tahu persis bahwa presiden pertama RI adalah Soekarno, yang sering keluar masuk penjara semasa mahasiswa. Karena itu Soekarno dijuluki sebagai satrio kinunjoro. Lalu diramalkan oleh mereka, setelah Soekarno muncul satrio mukti wibowo yakni Soeharto. Lalu satrio jinumput atau presiden asal comot, yaitu Habibie. Nah yang ke-empat ternyata bernama Gus Dur, jika diurutkan sesuai ramalan mereka maka ia dijuluki satrio piningit. Apa betul, Gus Dur itu satrio piningit ?.

AMANDEMEN UUD'45
Gus Dur bukan satrio piningit, karena sesungguhnya keempat metafora yang dirangkai oleh sekelompok paranormal itu, tidak harus diartikan secara harfiah bahwa mereka manusia. Karena itu, merenungi seluruh fenomena pasca lengsernya Habibie sebelum SU MPR 1999 lalu, dan kemudian melahirkan sistem bernegara yang baru atau diamandemennya UUD' 45 oleh MPR RI maka wujud satrio piningit yang sesungguhnya adalah, sistem. Bukan sosok manusia.

Sistem baru yang demokratis dan bernafaskan kerakyatan. Sistem ini mewakili aspirasi rakyat yang selama ini disembunyikan rapat-rapat dalam selubung gerakan represif, fasis dan ketidak-pastian hukum. Sistem baru inilah yang berhasil mengajarkan kepada kita demokrasi Pancasila yang sesungguhnya dan semurni-murninya. Dalam arti, suara rakyat adalah suara Tuhan. Jadi rakyat adalah penguasa negeri ini, sedang pemerintah hanyalah filter dari seluruh keinginan rakyat yang memiliki keaneka-ragaman pendapat.

Memang, satrio piningit yang hakiki, sebetulnya hanya untaian kata-kata bersayap. Namun perwujudan yang sesungguhnya adalah sistem ekonomi-politik dan hukum di negara ini. Sebelum Gus Dur di tampuk kekuasaan, sistem ekonomi-politik kita memang sudah sakit parah. Sehingga diperlukan operasi besar, tidak cukup sekadar obat jalan. Ibarat komputer yang hang dan membutuhkan instal ulang, bukan programer baru. Progamernya diganti berkali-kali pun selama komputernya masih hang ya tetap saja hang. "Kalau di arena sepakbola, yang namanya hang berarti ada seorang pemain mengelus-elus bola padahal bukan penjaga gawang. Apa hubungannya .....?!".

PERANG URAT SYARAF
Ditrapkannya sistem baru di negara ini, tentu saja akan menimbulkan berbagai revolusi. Sepertu revolusi ekonomi, yang akan mengambil kembali milik negara yang sudah sejak lama diserobot konglomerat. Meski sekarang sedang gencar-gencarnya permohonan pengampunan utang dari pihak swasta, tetap saja revolusi di bidang usaha ini akan tetap berlangsung dengan lancar.
Juga mulai terjadi revolusi kebudayaan, dalam arti, mulai terjadi pembersihan pejabat pemerintah bermental korup dari sektor mana pun. Sedangkan revolusi politik, mengubah konsep pertahanan nasional kita dari menumpuk senjata dan berperang berubah jadi merangkul lawan menjadi kawan.

Negara ini memang harus segera kembali ke formatnya. Melalui berbagai pengubahan sistem yang sudah terlanjur jadi monumen batu sejak 32 tahun yang lalu. Tidak akan ada lagi dipakai jargon-jargon eufemistik untuk menutupi kebobrokan pemerintah. Agaknya Gus Dur sangat percaya diri, membangun sistem baru ini. Hasilnya tentu saja, tidak dapat dinikmati dalam waktu dekat ini.




Kembali                  Selanjutnya

MANUSIA PRIMITIF DAN MAKHLUK HALUS

Label:
"leluhur kita pernah hidup dalam suatu kebiasaan primitif. Diantaranya melakukan suatu rangkaian upacara magis, mempercayai mitos-mitos tentang keperkasaan leluhur terdahulu atau kesaktian para pendiri sebuah desa, tempat dimana mereka tinggal kala itu".

WUJUD mitologi itu, sekarang masih dapat dijumpai dalam bentuk petilasan keramat atau pundhen pada sebuah desa tertentu. Disamping penghormatan kepada arwah leluhur, mereka juga mempercayai adanya makhluk halus yang memiliki daya kekuatan sehingga dapat dijadikan tempat berkeluh-kesah.

Menurut ilmu pengetahuan, tradisi budaya semacam itu disebut animisme atau budaya animis, kepercayaan terhadap roh-roh. Animisme berasal dari bahasa Latin Anima, artinya nyawa. Budaya ini mengakui adanya kepribadian tertentu dalam bentuk simbol daya kekuatan tertentu. Misal, seekor macan yang selama ini dimitoskan sebagai penguasa hutan belantara, jika sudah mati, maka kulit, taring, kuku bahkan kumisnya, diyakini masih mengandung aura keperkasaan. Karena itu dianggap perlu untuk disimpan, diawetkan dan dimantrai dan dijadikan simbol keperkasaan bagi pemiliknya. Simbol ini diyakini memiliki sebentuk kepribadian. Dalam arti mengandung kekuasaan tertentu bila dipuja dan dirawat sedemikian rupa. Dipercaya, bakal memberi tuah sakti bagi pemiliknya.

Fenomena di atas, sesungguhnya berangkat dari rasa rendah diri manusia itu sendiri terhadap binatang, yang dalam hal tertentu memang memiliki kelincahan bergerak, daya tahan fisik dan kekuatan ajaib yang mustahil dilakukan manusia. Ini terlihat dari tiap pertarungan yang dilakukannya. Contohnya, dalam pandangan awam, pertarungan antara Gajah dengan Macan adalah bentuk pertarungan fantastis dan sulit disamai. Pada saat binatang itu sudah mati, maka anggota tubuhnya buru-buru diambil lalu disakralkan.

Demikian pula dengan makhluk halus yang menguasai tempat tertentu, yang sering dijuluki sebagai siluman. Dalam perilaku kesehariannya, manusia primitif berusaha melakukan hubungan dengan daya kekuasaan tersebut. Mereka menjalin hubungan mistis, semata-mata demi terciptanya keselarasan dengan makhluk tanpa bentuk itu.

TUMPENG DAN TOTEM
Sebetulnya, apa yang mereka lakukan, semata-mata lebih didasarkan pada pengertian sugestif. Mereka tersugesti oleh suatu bentuk khayalan yang diciptakan sedemikian banyak pula simbol keselarasan. Simbol itu, biasanya diwujudkan dalam bentuk sesaji seperti tumpeng dan buah-buahan atau patung pemujaan yang disebut totem.
Pemahaman mereka tentang bermacam jenis makhluk halus itu disebut polytheisme, menuhankan banyak benda dan roh. Berbeda dengan monotheisme, mengakui adanya satu Tuhan. Pengertian terakhir ini berkembang jadi agama resmi di Indonesia.

Pengertian semacam di atas, tidak hanya terjadi di Jawa, tapi hampir di seluruh pelosok tanah air. Juga di belahan dunia lain seperti Jerman, Afrika atau Australia. Bahkan Amerika. Kalangan Suku Dayak di Kalimantan, juga menciptakan banyak patung persembahan. Bentuknya beraneka ragam. Patung itu dari masa ke masa tetap sama. Sampai akhirnya, datang VOC Belanda ke pedalaman mereka.

Karena ada sesembahan baru, maka mereka merasa perlu menciptakan patung baru dan dijuluki Prenggiwangsa. Mereka menyebutnya patung orang Frank. Rupanya mitologi warisan primitif bisa berubah juga, disesuaikan tuntutan zaman. Rasa takut kepada VOC, memunculkan patung baru pula. Barangkali, orang Belanda dianggap sejenis makhluk halus juga oleh mereka.

PERSEKUTUAN DAN PERSOGOKAN
Upacara-upacara magis untuk menjalin keselarasan dengan siluman, biasanya dilakukan secara bersama-sama. Karena dilakukan bersama. Malah dianggap perlu untuk ditiru dan dilestarikan secara turun temurun. Anggapan mereka, ritual magis yang dilakukan bersama-sama adalah ritual magis putih. Berbeda dengan ritual magis yang dilakukan perseorangan secara diam-diam, dianggap magis hitam. banyak sekali larangan pada masa primitif itu terhadap seseorang yang melakukan upacara magis sendirian.

Pada prinsipnya semua yang dilakukan leluhur dari bangsa mana pun dan di negara mana pun di dunia ini, dimaksudkan sebagai suatu bentuk usaha untuk menjaga keselarasan alam. Mereka berupaya membebaskan diri dari rasa takut terhadap badai, kekeringan, panen yang gagal atau keselamatan di perjalanan dan sejenisnya, yang diyakini dikuasai oleh komunitas makhluk halus. Sehingga perlu dilakukan persekutuan dan persogokan agar keselarasan tetap terjaga.

Mereka beranggapan, komunitas makhluk halus yang berkuasa tidak bakal marah dan tidak  akan meluluh-lantahkan masyarakat manusia, jika sudah dilakukan upacara magis lewat ritual semacam di atas tersebut. Mereka meyakini, makhluk halus bisa mengirim wabah penyakit, kelaparan atau bencana alam. Manusia primitif berusaha keras menjaga keselarasan tersebut. Di Bali disimbolisasikan sebagai suatu bentuk hukum kosok-bali, ada gunung pasti ada laut.

DEWA UANG DAN GAMELAN
Berbagai upacara magis dalam budaya animis yang dianut leluhur kita dilakukan pula dengan beberapa cara yang kurang lazim. Seperti misalnya komunitas Aborigin di Australia yang senang menyebar-nyebarkan keping uang yang dimiliki kelompoknya kepada kelompok lain, dalam suatu upacara yang mempertemukan mereka di sebuah padang prairi.

Penghamburan keping uang ini tidak didasarkan kepada asas kesetiakawanan sosial salah satu kelompok kepada kelompok lain, tetapi merupakan upaya pengerukan kekayaan kelompok lain itu, menggunakan sarana keping uang untuk memancing keping uang baru. Dalam jumlah, yang tentu saja lebih besar lagi.

Cara berpikir primitif memang masih mengendap di benak mereka, namun karena di zaman modern keping uang dianggap sebagai sebentuk pribadi yang berkuasa, maka dewa mereka pun berubah wujud dan berganti simbol, jadi dewa uang. Simbol ekonomis. Mitologi kapitalis.

Tidak akan ada ujungnya jika kita bercerita tentang kebiasaan masing-masing kelompok pada sebuah negara tertentu berkaitan kepercayaan mistis mereka. Masing-masing, memiliki keunikan dalam memproyeksikan dirinya terhadap pengertian tentang keselarasan, keseimbangan, harmoni atau metode irama hidup. 

Di Jawa, keselarasan seperti ini sangat dibutuhkan. Sampai-sampai dalam seni karawitan pun perlu diciptakan dua macam irama gamelan, slendro dan pelog. Meski nadanya berlawanan, namun keduanya tetap dapat dimainkan bersama. Sehingga menciptakan harmoni alunan gendhing Jawa.




Kembali                    Selanjutnya

ISYARAT KEMATIAN DAN LORONG WAKTU

Label:
"persoalan tahi lalat bagi kebanyakan orang cuma sekedar aksesoris wajah semata. Tapi bagi kitab prambon, persoalan tahi lalat menjadi lain. Ciri jasmani semacam itu bisa dijabarkan dan dilihat dari berbagai sudut pandang. Tahi lalat dikepala, misalnya yang diuluki Manikharda. Pemiliknya, diyakini bakal selalu bernasib baik dan hidup dalam keberuntungan".

Di masa penjajahan belanda, pernah ada pemilik tahi lalat sejenis ini. Namanya Prawiro Tembong, saudagar perka terkaya di Kotagede Yogyakarta. Apakah primbon yang mengevaluasi Tahi lalatnya prawiro, atau primbon primbon lahir duluan baru prawironya, orang sudah tidak perduli lagi. Yang jelas almarhum Prawiro memang hidup bergelimang harta dan menjadi sosok yang legendaris. Bahkan sampai hari ini, meski sudah lama menjadi almarhumah. Meskipun mansion miliknya, sudah dijual oleh keturunannya, namanya masih saja jadi bahan pergunjingan.

Seandainya kalangan penggemar judi nomer memergoki tahi lalatnya Prawiro, pasti soal prawiro jadi semakin menarik dan bersayap-sayap. Biasanya kalangan penjudi nomer, memang memiliki kebiasaan unik, memistik-mistik nomer yang digabungkan dengan perlambang-lambang alam. Mereka menggabungkannya melalui metode ilmu gathuk. Atau dicari-cari padanan kesamaannya sesuai seleranya sendiri dan dijadikannya sebagai pembenar.
"Tahi lalatnya Prawiro lambangnya... gagak! wah angkanya 776, bisa tembus tiga nomeran!", sungguh luar biasa, cara berfikir, nenek moyang kita itu.
KPH Tjakraningrat membedah misteri kematian dalam bentuk kumpulan isyarat. Misal isyarat kematian menjelang tiga tahun ajal, seseorang akan mengalami perubahan perilaku keseharian. Sering mengeluh sudah leleah dan jenuh hidup di dunia ini, baik kepada kerabat dekatnya atau sanak saudaranya. Juga sering sakit di bagian kepala. Dan kalau tidur selalu mengigau.

Isyarat kematian yang juga sudah ditulis di kitab Bayanmaot ini diurai KPH Tjakraningrat sampai tahap penghabisan. Sehari sebelum seseorang dijemput el maut disebutkan, kondisi tulang sumsum dan daging kulit kandidat almarhum melemas, seperti dilolosi satu persatu. Peredaran darah melambat, lalu kulit mati rasa mesti masih menegeluh kedinginan, penglihatan merabun dan ada bau-bau aneh disekitarnya yang tidak pernah tercium selama hidup. Ketika semua berlangsung, maka tinggal beberapa detik lagi badan astralnya dipisahkan dari raga. Kembali ke Maha Pencipta. Seseorang yang mengalami kejadian semacam ini lalu mati, tidak bisa disebut mati suri lagi, tapi betul-betul sudah berpulang.

LORONG WAKTU
Misteri kematian memang misteri yang paling menyita perhatian manusia, sehingga banyak kalangan mencoba menguraikannya. Di Amerika, bahkan pernah dilakukan penelitian tentang kehidupan setelah mati. Respondennya dari berbagai rumah sakit yang mengalami koma. Sudah dinyatakan mati secara medis, namun beberapa hari kemudian hidup lagi di kamar jenazah. Selisih waktu antara mati lalu hidup itu lagi, yang diteliti oleh para ilmuwan Amerika. Sesunggunhya apa yang mereka alami pada saat itu?


Saking getolnya meneliti soal kematian, ada sebuah lembaga disana yang sengaja menyuntik seorang sukarelawan agar meninggal sesaat, lalu dihidupkan lagi dengan alat pacu jantung. Mereka ingin membedah misteri seseorang yang kehilangan nyawanya. Mereka beranggapan, misteri ini bisa dijawab oleh mereka yang mengalami mati suri. Dalam pandangan agama, hidup lagi sesudah mati adalah mukjizat.

Mukjizat memang ada. Persoalannya, para ilmuwan ingin mendekripsikan, proses kehilangan fungsi organnya. Jawaban seluruh responden yang dirahasiakan namanya itu, rata-rata- hampir sama.
"Kami berada dalam kesunyian yang sangat mencekam. Terasa dingin dan sangat terkucil. Lalu ada semacam lorong waktu yang berpusing dan membawa kami menuju ke suatu titik cahaya. Semakin lama sekamin membesar titik cahaya tersebut dan terkesan sangat menyilaukan. Pada saat itu batas antara kesadaran dan mimpi sudah tidak dapat dibedakan lagi. Untuk beberapa saat, kami ada di dalam lampu sorot yang luar biasa terangnya. Lalu kami terlempar secara mendadak. Dan ternyata, masih terbaring di ruang UGD rumah sakit..."

Masing-masing dari mereka dinyatakn mati secara medis dalam waktu lebih dari seminggu. Waktu yang cukup lama itu, ternyata sedemikian cepat berlalu di alam kubur.

MENUNGGU ISYARAT
Membedakan orang yang sudah mati dan hanya mati suri, terasa sulit. Karena itu primbon memberi gambara-gambaran isyarat jika seseorang bakal mengalami kematian sejati. Ini dimaksudkan sebagai sarana pembeda antara orang mati dan hanya mati suri.

Dalam kebudayaan Cina, orang mati tidak boleh langsung dibakar. Tapi harus ditunggu dalam tenggang waktu cukup lama. Tujuannya, memberi kesempatan kepada kerabat jauh untuk melayat, juga untuk menjaga kemungkinan jika almarhum hanya mati suri. Jadi mereka menunggu isyarat terakhir dari alam baka. "Kalau terlanjur dikuburkan, lalu mayatnya mengedor-gedor tanah kuburannya,khan, semua kerepotan..."
Pengalama soal loncatnya roh dan nyawa dari badan manusia, sudah dievaluasikan secara utuh oleh sinematografi Barat. Salah satunya film Ghost yang dibintangi Demi Moore dan Patrick Swayze. Proses lepasnya nyawa, ya seperti itu. Kebingungan melihat tubuhnya diangkat-angkat, berusaha mengajak bicara orang disekelilingnya tapi tidak digubris sama sekali. Sungguh-sungguh terkucil, keadaan yang terasa sulit dibayangkan. Apalagi untuk dijalankan.

Kebetulan dalam film Ghost dicontohkan kematian akibat pembunuhan. Dalam arti organ vitalnya tidak berfungsi sehingga nyawa terpaksa melayang. Andaikata dalam waktu sekian menit organ itu bisa disembuhkan lagi secara medis niscaya korban belum tewas. Karena belum saatnya meninggal, maka merasa kebingungan menyaksikan alam kematian yang belum pernah dijumpai di dunia. Istilah orang Jawa, roh orang mati seperti itu disebut Nglambrang atau gentayangan. Roh gentayangan akhirnya, berteman dengan roh sejenis. Duduk di kegelapan menunggu keputusan terakhir Yang Maha Kuasa. Dalam kasus kematian jenis ini tidak dikenal istilah reinkarnasi.

Sultan agung Hanyokrokusumo dari Kerajaan Mataram pernah membahas kategori kematian, salah satu diantaranya jenis kematian dalam Ghost Itu. Ia membaginya dalam lima kategori. Pada umumnya kematian diyakini sebagai takdir. Entah itu akibat kecelakaan, sakit atau mati tua. urutan proses kematian seseorang yang merupakan takdir, dalam arti memang sudah waktunya mati, adalah seperti yang sudah dijabarkan dalam Atassadhur Adammakna.

Saya ingat betul, ketika nenek teman saya waktu remaja menjelang meninggal dunia, ia menjerit-jerit dan memanggil seisi rumah. Jari telunjuknya menuding-nuding tempat kosong. "itu siapa ?! itu siapa?!", serunya. Keluarga teman saya tertegun keheranan karena memang tidak ada siapa-siapa. Setelah agak tenang, nenek itu pun bercerita. Ia melihat sosok dirinya sedang tersenyum dan melambai kepadanya. Ia terperanjat lalu berteriak teriak kesetanan itu tadi. Selang beberapa minggu, nenek itu menghembuskan nafas terakhir dengan tenang dan damai.

Di Jawa, sosok diri sendiri atau duplikasi diri kita itu disebut weweyangane dhewe. Jika dibaratdisebut badan astra. Warnanya putih keperakan. Secara tidak sengaja, badan astral manusia sering keluar sendiri dari raga, meski orangnya belum meninggal. Contohnya, semasa kecil, pada saat orang mengalami demam tinggi, kita sering mengigau sendiri dan merasa melayang-layang. Ketika itulah badan astral kita keluar. Tapi bukan berarti kita menyaksikan wewayangane dhewe, melainkan wewayangane dhewe secara tidak sengaja memperhatikan tubuh kita yang  tergolek lemas di pembaringan. Kejadian ini dinamakan mati suri, meski cuma sebentar saja.

Jika badan astral dikeluarkan secara sengaja dari badan, itu dinamakan ngrogoh sukmo atau berkelana ke alam ghaib. Mereka yang sudah menguasai ilmu mrangan yang tergolong dalam ilmu kasepuhan bisa melakukan ngrogoh sukmo. Kalau banyak orang yang mengaku mampu ngrogoh sukmo, lalu bercerita macam-macam. Orang itu sudah mulai gila, atau habis sakit demam. Ngrogoh Sukmo, tidak bisa sembarangan orang melakukan, disamping syaratnya sangat berat, orang tersebut harus akrab dengan dunia ghaib sejak masih anak-anak. "Kalau cuma berhayal ngrogoh sukmo, anak-anak SD pun bisa! lalu ketemu Ksatria baja Hitam dan kawan-kawannya di angkasa raya..."

Berubah Bentuk
Versi Ngrogoh Sukmo bermacam-macam jenisnya. Di Bali seorang penganut ilmu Bethari Durga atau pewaris lontar Calon Arang tentu akan melakukan ngrogoh sukmo untuk berubah wujud ke bentuk lain. Bisa berubah jadi energi seperti angin atau mahluk tertentu semacam Leak.  




Kembali                    Selanjutnya

MITOS MERAH DELIMA DAN KATURANGGAN WANITA

Label:
"kekeramatan sebuah benda hampir mirip dengan kekeramatan sebentuk roh. Keduanya diperlakukan sangat hati-hati".

BERBAGAI pantangan dan peraturan diberlakukan agar benda atau roh yang mengendap senantiasa tetap keramat. Aneka ragam bentuk prosesi ritual kembang-menyan juga selalu dilakukan pada hari-hari tertentu. Seperti pada malam 1 Suro atau Tahun Baru Jawa.

Benda-benda tosan aji seperti keris, tombak, batu akik dan jimat dimandikan dengan air bunga rupa-rupa warna, air kelapa hijau mudah, lalu diberi minyak tertentu dan dikalungi untaian ronce Melati. Hari-hari selanjutnya cukup diminyaki dan diberi sesaji, istilah di Bali di-banten-i. Hari pelaksanaannya bisa dipilih malam Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon.

Di benua Afrika, benda keramat semacam di atas disebut fetisy. Mereka meyakini, setiap benda memiliki aura kesaktian dan bakal mempengaruhi kondisi kejiwaan dan kebatinan pemiliknya. Mempengaruhi secara mental spiritual maupun secara badaniah. Benda atau jimat itu adalah kumpulan fetisy-fetisy.

Fetisy dapat diterjemahkan sebagai suatu bentuk kekuatan yang luar biasa. Kekuatan ini tidak cuma berasal dari benda atau roh yang singgah, tapi juga bisa dari seseorang yang sakti dan memiliki fetisy. Benda semacam itu di Prancis disebut relik (relique). Disini disebut jimat dan dijadikan komoditas perdagangan, Diiklankan dengan berbagai janji-janji. Padahal, jual beli jimat jelas-jelas melanggar pasal hukum pidana.

Meski berbeda dengan animisme atau kepercayaan terhadap roh-roh, dinamisme juga berkembang pesat di-Indonesia. Budaya ini masih mengakar, terutama di Ponorogo Jawa Timur, yang dikenal sebagai gudang warok. Seorang warok Ponorogo wajib memiliki jimat kolor, jimat berupa sabuk yang diikatkan di tubuh atau terkadang disampirkan di pundak. Jimat juga dikenal di wilayah Pelabuhan Ratu, Sukabumi Jawa Barat. Di kalangan suku Kubu di Jambi atau Sakai di Riau Sumatera, Asmat Irian Jaya juga Dayak Kalimantan.

MERAH DELIMA
Seluk beluk jimat, paling memikat jika diperbincangkan. Apalagi untuk diperjual-belikan. Contohnya jimat Merah Delima, yang konon berupa batu. Karena sampai hari ini masih dibungkus misteri, maka orang-orang masih membicarakan dengan penuh keasyikan. Tentu saja dibumbui takhayul dan diselipi cerita mistis. Lama kelamaan, memancing orang untuk memburunya. Obrolan santai itu berubah jadi isu. Orang pun jadi tergopoh-gopoh ingin membuktikan kebenarannya.

Gara-gara isu Batu Merah Delima itu, beberapa tahun silam ada orang yang mengaku utusan Sultan Bolkiah dari Brunei Darussalam datang ke Indonesia. Ia ikut-ikutan berburu, menelusuri pelosok desa di Jawa, juga Sumatera. Konon batu satu ini adalah supremasi tertinggi dari seluruh jimat yang ada. Pemiliknya akan mendapat kemuliaan dalam arti luas. Karena sesungguhnya cuma isu, tentu saja utusan Bolkiah itu pulang dengan tangan hampa. Merah Delima tidak pernah ada. Hanya mitos semata, tidak pernah ada yang melihatnya.

WAHYU MERAH DELIMA
Kalaupun ada, Merah Delima wujudnya adalah sinar kemerah-merahan, campuran jingga dan soga. yang perpusing di udara ketika seseorang mendapat wisuda gaib dari alam gaib. Sinar itu disebut wahyu. Jadi, wujudnya sinar bukan batu akik. Sinar itu masuk ke dahi seseorang yang kejatuhan wakyu atau kewahyon lalu bersemayam di tubuhnya sampai akhir hayat. Wahyu ini tidak dapat diwariskan, ia akan kembali lagi ke alam gaib jika orangnya sudah meninggal. Bertahta dalam keabadian, sampai suatu ketika, ada orang yang dipilihnya untuk mendapatkan wahyu tersebut dan menjalankan misi tertentu demi lestarinya kehidupan manusia di dunia.

Sesungguhnya, warna wahyu tidak hanya kemerah-merahan, tetapi bisa juga kebiruan, kekuningan atau putih keperakan. Tergantung jenis wahyunya. Sinar wahyu kemerahan, merupakan lambang pemenuhan gaib oleh batin jaya kawijayan, ilmu terlengkap untuk mencapai kemuliaan hidup di dunia dan akhirat. Selain berupa sinar, wahyu juga bisa berbentuk suara. Di Jawa disebut wisik Di Bali pawisik. Ia tidak lahir lewat halusinasi, tapi muncul sendiri di puncak semedi.

Merah Delima dalam bentuk batu mulia memang ada. Dijual bebas di toko-toko perhiasan. Menempati peringkat nomor wahid dibanding Saphire, Ruby, Pirus atau Opal. Baik dalam soal harga maupun kualitasnya. Meski dijual dengan harga selangit, batu ini tidak mengandung kekeramatan. "Namanya juga, perhiasan.....".

MAGIS MERAH
Mitos Merah Delima memang masih beredar luas. Isu yang dimulai dari mulut ke mulut lalu menjelma jadi legenda itu, bahkan  sampai diadopsi jadi lakon kethoprak, seni teater tradisional Jawa. Mengisahkan seekor Naga membelit sebuah gunung berapi. Menjelang belitannya sempurna, tiba-tiba lidahnya dipotong seorang ksatria. Terlempar tiga butir batu mulia dari pangkal lidahnya. Ketiga batu itu, berterbangan ke berbagai penjuru dan tidak pernah dapat ditemukan sampai hari ini. Batu itu, dijuluki Merah Delima.

Kisah kethoprak ini juga sering dijadikan bahan acuan para pemburu harta karun. Mereka masih berusaha menemukan batu itu, sampai melibatkan paranormal segala. Mereka masih meyakini, Merah Delima adalah batu keramat. Disamping juga merasa bimbang, karena Merah Delima tidak pernah jelas perwujudannya. Hanya dongeng, dengan bumbu-bumbu cerita yang semakin hari semakin menjadi-jadi.

Warna Merah, memang warna yang dianggap memiliki magis. Hampir di setiap komunitas spritual, selalu melibatkan unsur warna merah. Termasuk di Cina, yang setiap kali melakukan upacara kebahagiaan, warna merah tidak pernah dilupakan. Dari dekorasi sampai kartu undangan semuanya berwarna merah. Bahkan warna merah, dijadikan warna dasar bendera resmi negeri tanpa tapal batas itu.

Di dunia kesehatan Barat, merah juga diyakini mengandung aura terapi untuk penderita insomnia, gangguan peredaran darah dan gangguan jiwa. Untuk gangguan jiwa akut, disamping merah juga dipakai warna ungu. Kalau anda sempat beranjangsana ke Rumah Sakit Jiwa setempat, Anda akan menyaksikan pasien kalap bakal diberi jaket seperti yang dipakai pesulap sohor David Copperfield, lalu dimasukkan ke ruang tertutup berdinding warna ungu. Pasien itu akan mengalami ketenangan jiwa secara bertahap.

MISTERI PURBA
Misteri soal warna memang masih misteri purba. Di Indonesia, sisa-sisanya masih bisa kita temui dalam kekayaan budaya suku Asmat di Irian Jaya. Mereka pemuja warna merah. Lembar uang seratus rupiah dianggap lebih bernilai dibanding lembar uang sepuluh ribu rupiah, misalnya. Karena uang seratus ribu rupiah mengandung unsur merah. Kumpulan jimat mereka juga dibalut kain merah atau dicat menggunakan warna merah.

Suku Asmat sampai hari ini dianggap primitif, meski mereka sesungguhnya sudah sejak lama mengenal cara berpakaian dan perdagangan jual-beli, tidak perdagangan barter lagi. Beberapa orang tertentu malah mengeksploitasi keprimitifan Asmat untuk komoditas perdagangan baru. Asmat dipamerkan, dipertontonkan ke berbagai belahan dunia. Seperti juga suku Indian Apache di Amerika, yang dijadikan komoditas pariwisata. Diagari seperti kamp pengungsi, dipertontonkan dengan mengutip tanda masuk. Namun, harkat dan martabat hidup mereka tidak pernah ditingkatkan.

Keprimitifan dijadikan sarana pemuas rasa ingin tahu orang-orang modern, tentang sejarah manusia di masa lampau. Mereka memandang dengan rasa geli, takjub, riskan atau menganggapnya tontonan belaka. Seperti animasi film kartun di layar televisi kita.

BELAHAN JIWA
Kitab Primbon yang merupakan lambang kebudayaan Jawa di masa lalu dan lahir melalui cara berpikir primitif-tradisional, membedah warna merah dari sudut pasuryan atau ekspresi wajah. Jenis ekspresi ini sama dengan ekspresi orang malu-malu kucing atau sedang merasa bangga tapi tidak ditunjukkan. Primbon menyebutnya pakulitane mbangbang awak. Atau jenis kulit yang kemerahan semu dadu.

Misteri warna memang bisa diurai dari berbagai sudut pandang. Warna merah versi primbon dapat dijadikan indikator jenis sifat tertentu seorang wanita. Dari daya seksualnya sapai peruntungannya. Analisis watak dilihat dari jenis kulit memang lebih difokuskan kepada wanita, maka dari itu disebut katuranggan wanita. Alasannya tidak diketahui secara pasti, yang jelas tidak ada kaitannya dengan diskriminasi soal gender.

Filosofi wanita yang berkembang di Jawa adalah sebagai garwa atau sigaraning nyawa. Yang berarti belahan jiwa atau isteri. Karena merupakan belahan jiwa maka harus dipilih secara hati-hati, ibarat memilih jimat yang cocok untuk dirinya. Jadi perlu dipertimbangkan dari berbagai segi dan cara penilaian tertentu. Seperti di atas tadi, bisa dilihat dari jenis kulit, jenis suara, juga dari bentuk tubuh sampai cara berjalan atau posisi tahi lalatnya. Kesannya memang diskriminatif. "Kok pihak laki-laki tidak dibuatkan katuranggan juga ?!".

Di belahan dunia mana pun, sejarah soal wanita hampir sama. Hanya wanita yang dibedah dan diurai-urai. Baik itu di Amerika, Inggris, Prancis atau negara maju lainnya. Masing-masing negara itu, juga pernah mengalami zaman primitif seperti negara kita. Soal emansipasi wanita ditempatkan pada posisi cadangan. Kalau ada ya dipakai kalau tidak ada ya tidak masalah. Sehingga, bila primbon hanya menerbitkan katuranggan wanita tanpa dilengkapi katuranggan pria, barangkali mewakili kebudayaan yang sedang berlangsung ketka primbon dituliskan, Abad 18.

Agaknya, sampai kapan pun, hanya kaum wanita yang dijabarkan daya pesonanya. Kecuali, jika sekarang ada yang berinisiatif menerbitkan primbon baru tentang karakter pria. Misalnya di beri judul Katuranggane Wong Lanag, barangkali, kita jadi bisa dianggap memberi porsi yang adil kepada kaum wanita. Sehingga mereka bisa punya kunci untuk membedah karakter kaum pria.

Sebetulnya, wanita harus merasa bangga. Sebab hanya mereka yang diakui memiliki daya pesona dalam berbagai misteri. Sehingga hanya wanita yang dibedah dan diurai-uraikan. Isi primbon memang seolah mengisyaratkan kepada kaum pria untuk mempersiapkan diri jadi kepala rumah tangga yang baik, bersekolah dengan baik dan bekerja setekun-tekunnya, agar bisa memilih dengan bebas wanita mana yang cocok untuk dirinya sesuai ajaran primbon. Karena kaum pria dipandang dari drajad, pangkat, dan bukan dari pesona dirinya. Kalau pria tidak memiliki kemampuan apa-apa, meski sudah mempelajari primbon sampai hapal di luar kepala, tentu pihak wanita akan selalu menolak.

"Wong lanang menang milih, wong wedok menang nolak". Pria punya hak memilih, wanita punya hak menolak. Begitulah menurut filosofi hidup yang berkembang di Jawa.




Kembali                    Selanjutnya

PROFIL SANG GURU

KI SUKMA NINGRAT

Sosoknya tenang, terkesan santai serta tidak banyak bicara. Namun demikian dia memiliki segudang ilmu spiritual. Dialah Guru Besar Perhimpunan Supranatural Sabdo Langit. Ki Sukma Ningrat.

Di usianya yang terbilang masih muda, ayah dari satu orang putra ini sudah banyak mencetak para spiritualis berbakat dari dalam maupun  luar negeri. Diantara mereka banyak yang kemudian membuka praktek di kota – kota besar di Indonesia, bahkan ada pula yang menekuni profesi sebagai paranormal di luar negeri, seperti di Amerika, Australia, Singapura, Korea, Taiwan dan sebagainya.

Nama Ki Sukma Ningrat memang sudah tidak asing di dunia supranatural. Hal ini karena kesungguhan dan ketulusannya untuk memberikan daya linuwih yang dimiliki kepada mereka yang memiliki niat dan kemantapan batin. Kepada para murid, dirinya hanya berpesan agar dimanapun berada selalu memegang teguh moto perguruan, yakni “AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR”.

Berbicara mengenai asal muasal ilmu paranormal yang dimilikinya, Ki Sukma Ningrat selain berguru dengan banyak guru dia juga mewarisi bakat alam dari kakeknya, yakni Kanjeng Raden Gusti Aryo Jumadil yang bergelar Eyang Samber Nyowo, pendiri aliran kebatinan di wilayah pegunungan Liman.

Oleh kakeknya, semasa kecil dirinya sudah diajarkan ilmu sejati yakni dengan mendalami laku tapa brata, yang mampu menghilangkan kontak dengan dunia luar. Dalam metode pengajarannya, Ki Sukma Ningrat memberikan kesempatan kepada para muridnya untuk mengasah dan menguji ilmu yang dipelajari dengan cara mempraktekkannya secara langsung melalui beragam kegiatan supranatural.

Diantaranya aksi penyembuhan masal (meliputi penyakit lahir maupun batin), penyembuhan penyakit ghaib (santet, tenung, gendam), berbagai penyakit kehidupan (problem rumah tangga, karir, jodoh, dsb) dan penyembuhan jarak jauh (system transfer).

Dalam membantu tugasnya dalam upaya menggembleng para siswa, Ki Sukma Ningrat memiliki 12 asisten kepercayaan yang tergabung dalam Dewa Guru Sabdo Langit yang kesemuanya merupakan pakar supranatural handal yang tidak perlu lagi diragukan kepakarannya.

Bagi yang berminat untuk mendalami kekuatan supranatural, Ki Sukma Ningrat membuka pintu perguruannya dengan lebar. Baik yang datang secara langsung ataupun jarak jauh.

Bahkan bagi mereka yang berminat untuk menjadi master/guru, dirinya bersedia untuk menggembleng secara khusus hingga berhasil. Bahkan Ki Sukma Ningrat bersedia memberikan garansi apabila terbukti tidak berhasil.

Bagi yang berkeinginan untuk mendalami dunia spiritual dengan berguru dengan Ki Sukma Ningrat dapat menghubungi Perhimpunan Supranatural Sabdo Langit Jl. Mampang Prapatan 20 No. 14 A RT. 11 RW 02 Duren Tiga, Jakarta-Selatan (12760). No Handphone 081282825758 – 081514467777

BERBAGAI MACAM PAMALI

Label:
"pamali atau pantangan adalah hal-hal yang sering kita dengar dari orang tua kita atau kakek/nenek kita. Pantangan tersebut tentunya berawal dari banyaknya kasus yang terjadi karena melanggar pantangan tersebut meski segala sesuatunya adalah bersandarkan atas kehendak Tuhan. Percaya atau tidak… terserah bagaimana anda menyikapinya".

Berpindah tempat pada waktu makan
Janganlah berpindah tempat pada waktu makan, karena kelak berakibat akan mendapat ibu tiri. Terkecuali pindah pada posisi yang lebih bagus misalnya semula makannya dilantai, kemudian pindah kemeja makan yang semestinya, kalau itu yang dilakukan kelak akan cepat mendapat pekerjaan yang lebih baik.

Berselimut dengan tikar
Janganlah anda berselimut dengan tikar karena kelak anda akan digulung oleh ombak jika mandi di laut.

Berteriak-teriak mengucapkan kata-kata kotor dalam hutan.
Janganlah anda berteriak-teriak berkata-kata kotor pada saat berada di dalam hutan, karena anda tak lama lagi akan dimasuki roh halus jahat yang menguasai diri anda (kesurupan).

Berfoto bersama dalam jumlah ganjil
Janganlah berfoto dalam jumlah ganjil karena salah satu dari yang difoto akan cepat meninggal. Biasanya yang ditengah.

Bangun Tidur terlalu siang
Jika anda bangun tidur terlalu siang hingga matahari hampir berdiri, akan berakibat segala bentuk rezeki yang akan datang akan selalu menjauh kembali.

Bersin sewaktu akan bepergian
Anda tidak dapat langsung berpergian baik menggunakan kendaraan atau tidak setelah bersin.Paling tidak anda menunggu beberapa menit setelah bersin lalu boleh pergi, karena kalau anda bersin langsung pergi anda akan celaka diperjalanan.

Berlama-lama dikamar mandi
Janganlah anda berlama-lama dikamar mandi karena akan terlihat lebih tua dari usia anda sebenarnya.

Duduk dipintu
Anda dilarang duduk tepat didepan pintu, karena khawatirkan ada makhluk lewat yang melewati pintu tersebut dan anda akan jatuh sakit.

Gadis keramas dihari Sabtu
Jika anda seorang gadis, janganlah anda keramas pada hari Sabtu, karena berakibat anda akan mempunyai suami penyiksa

Kebiasaan bersedih pada waktu hamil
Janganlah selalu bersedih pada waktu hamil, karena kelak akan mendapatkan anak yang cengeng.

Kebiasaan duduk di tengah pintu waktu turun hujan lebat
Janganlah anda duduk ditengah pintu waktu turun hujan lebat karena suatu ketika anda dapat tersambar petir (yang sebenarnya petir tersebut, konon, mengincar setan).

Kebiasaan makan asinan di malam hari
Janganlah anda terbiasa makan asinan di malam hari, karena akan selalu tertimpa keresahan hati, jika ia seorang yang belum menikah akan sulit jodoh, dan jika sudah menikah ia akan sering bertengkar.

Kebiasaan mengetuk ujung rokok yang akan disulut kebenda keras
Janganlah melakukan Kebiasaan mengetuk ujung rokok yang akan disulut kebenda keras, karena kelak akan selalu mengalami kekecewaan karena gagal dalam karir dan rumah tangga.

Kebiasaan menggigit bibir sebelah bawah
Janganlah anda selalu menggigit bibir sebelah bawah, karena kelak anda akan bernasib buruk dan rezeki seret.

Kebiasaan menggigit bibir sebelah atas
Janganlah menggigit bibir sebelah atas karena akan selalu banyak hutang dalam hidup

Kebiasaan menggigit kuku
Janganlah sering menggigit kuku, karena akan mengundang nasib buruk dan pembawaan sering gugup juga akan menderita batin.

Kebiasaan memutir rambut
Janganlah anda memutir-mutir rambut karena kelak anda akan menjadi bahan gunjingan orang dan menjadi korban fitnah.

Kebiasaan pura-pura menangis
Janganlah berpura-pura menangis karena akan berakibat orang tua akan menerima musibah.

Kebiasaan bersiul diwaktu malam
Janganlah anda selalu bersiul diwaktu karena disaat anda tidur dimalam itu dan akan mendengar siulan yang berasal dari luar kamar anda itu adalah ulah dari makhluk halus yang merasa terganggu dengan siulan anda dan membalasnya.

Kebiasaan bersiul didalam rumah
Janganlah anda selalu bersiul didalam rumah, karena akan mengundang makhluk halus yang akan berbuat jahat.

Kebiasaan memberi saputangan kepada kekasih
Janganlah mempunyai kebiasaan memberi saputangan kepada kekasih karena kan berakibat perpisahan tiada sebab.

Kebiasaan membuang nasi sisa makan, karena masih kenyang
Janganlah selalu membuang nasi sisa makan, karena masih kenyang bermakna kelak selama satu tahun akan mengalami bentrokan keluarga yang beruntun.

Kebiasaan makan pakai mangkuk
Janganlah anda selalu suka makan pakai mangkuk, karena akan sering ditinggal pergi saudara.

Kebiasaan mengusap muka/wajah dengan baju
Janganlah selalu mengusap muka/wajah dengan baju karena akan selalu dibenci orang dan susah rezeki.

Kebiasaan memakai baju sambil berjalan
Janganlah suka, sering memakai baju sambil berjalan, karena akan berakibat cita-cita tidak akan terlaksana.

Kebiasaan menyiksa anak perempuan
Janganlah anda memukul atau menyiksa anak, adik, saudara perempuan karena kelak jika ia sudah menikah ia akan selalu disakiti dan disiksa oleh suaminya.

Kebiasaan bernyanyi atau besiul pada waktu sedang makan
Janganlah anda selalu bersiul bila sendang makan karena anda akan mengalami kegagalan dalam usaha.

Kebiasaan memukul anak wanita pada pantat (bokong)
Janganlah anda selalu memukul anak wanita pada pantat (bokong), karena kelak anak tersebut akan menjadi hyper sex, dan bila sudah berumah tangga akan selalu ribut dengan suaminya.

Kebiasaan mencabuti bulu alis mata
Janganlah suka mecabuti alis mata (khususnya wanita) karena akan menyebabkan ketidak nyamanan pada saat berhubungan intim.

Kebiasaan memeluk kepala dengan kedua tangan
Janganlah anda melakukan kebiasaan memeluk kepala dengan kedua tangan karena akan menjadikan diri anda kehilangan akal dan pikiran menjadi buntu, meneketehe dan dungu.

Kebiasaan memeluk lutut sambil berjongkok
Janganlah terbiasa memeluk lutut sambil berjongkok, karena akan berakibat selalu meneketehe pada saat menghadapi masalah dan putus asa.

Memotong Kuku menurut hari
Janganlah memotong kuku pada hari Minggu, karena akan mendapat bencana, demikian juga pada hari Senin, karena akan ada orang yang dengki atau irihati, selain itu hari Sabtu juga termasuk hari yang kurang baik untuk memotong kuku karena akan mendatangkan halangan atau rintangan bagi anda. Disarankan untuk memotong kuku pada hari Selasa karena akan disukai orang banyak. Hari Rabu juga termasuk hari baik karena akan membawa keselamatan dan perlindungan dari Tuhan. Hari baik yang disarankan adalah hari Kamis anda akan mendapat rezeki. Terakhir hari yang disarankan membawa kebaikan adalah hari Jum’at karena akan membuat anda disukai dan dicintai orang.

Mengangkat kaki
saat bertiduran (tengkurap)/melakukan kaki keatas keduanya atau satu saja, bertanda bahwa anda menginginkan menginginkan sesuatu yang buruk terjadi pada ibu anda.

Membuka payung
Anda dilarang membuka payung didalam rumah, karena akan terjadi sesuatu yang buruk dikeluarga anda.

Menggunting kuku malam hari
Janganlah anda menggunting kuku pada mari, karena akan membuat usia anda lebih singkat.

Menyapu di malam hari
Janganlah anda menyapu dimalam hari karena akan sulit untuk mencari rezeki.

Menjahit kancing baju ketika baju masih dipakai
Janganlah menjahit kancing baju ketika ketika baju masih dipakai karena akan menderita penyakit yang parah dan selalu gagal dalam usaha selama 1 bulan.

Menyisir rambut sambil berjalan
Janganlah adan menyisir rambut sambil berjalan, karena anda akan mendapat malu di depan umum.

Mandi disiang hari bolong
Janganlah mandi disiang hari bolong, karena berakibat anda akan cepat tua.

Makan nasi menggunakan piring kecil
Janganlah anda Makan nasi menggunakan piring kecil, karena akan berakibat selama hidup akan tersisih dari keluarga.

Makan disudut meja
Janganlah anda makan disudut meja, karena akan berakibat kelak anda akan dimusuhi mertua dan perkimpoiannya akan hancur.

Makan otak binatang
Janganlah anda memakan otak binatang khususnya untuk anak kecil, karena akan menimbulkan uban sebelum waktunya.

Makan dicobek atau lumpang
Janganlah anda makan dicobek atau lumpang, karena akan berakibat kelak anda akan dimusuhi mertua tanpa sebab.

Makan didaun yang dilipat
Janganlah Makan didaun yang dilipat, karena akan berakibat kelak kehidupan keluarga anda tidak akan harmonis.

Makan selalu dengan tangan tanpa sendok
Janganlah anda makan selalu dengan tangan tanpa sendok, kelak barakibat kehidupan anda menderita, bila ia seorang wanita akan menderita kanker rahim.

Makan didepan pintu
Janganlah anda makan didepan pintu, kelak akan berakibat sulit mendapat jodoh.

Makan telur ikan terlalu banyak
Janganlah makan terlalu banyak telur ikan khususnya untuk anak kecil, karena kelak akan berakibat terjangkit penyakit cacar yang membuat muka bopeng.

Mengeluarkan suara ketika makan
Janganlah anda mengeluarkan suara ketika sedang makan, karena akan berakibat menjadi bahan gunjingan orang lain, atau menjadi pengundang binatang buas.

Makan buah pisang (jantung)
Janganlah makan buah pisang (jantungnya) khususnya anak kecil, karena kelak akan berakibat sianak akan bodoh, dungu, dan bloon.

Makan masakan kaki ayam
Janganlah makan masakan kaki ayam khususnya anak kecil, karena kelak tulisannya akan jelek seperti cakar ayam.

Makan pisang yang berada di posisi pinggir (dalam satu sisir pisang)
Janganlah anda memakan pisang yang berada disisi pinggiran pada sisiran pisang, karena akan mendapat sikap selalu disisikan dalam setiap pergaulan.

Makan sirih bagi wanita muda
Jika anda adalah wanita janganlah anda bersirih (makan sirih), karena kelak akan berakibat saat hari pernikahan kelak akan mengalami haid/menstruasi.

Menjual cuka asam pada malam hari
Janganlah anda menjual cuka asam pada malam hari, karena akan berakibat pelanggan anda akan berkurang, dan selalu betengkar dengan tetangga.

Menjual silet dan jarum pada malam hari
Janganlah anda menjual silet dan jarum pada malam hari, karena akan berakibat toko, usaha anda akan bangkrut.

Menjual garam pada malam hari
Janganlah anda menjual garam pada malam hari, karena akan membawa kebangkrutan pada toko, warung, usaha anda.

Menyalakan rokok bersumber api (yang sedang membuat senjata tajam)
Jangan menyalakan rokok bersumber api dari bara besi yang sedang membuat senjata tajam, karena setelah jadi senjata tajam ia akan segera memakan korban jiwa.

Memakai payung dalam rumah
Janganlah memakai payung dalam rumah karena akan selalu kesukaran dalam hidup.

Malas menghadiri undangan perkawinan
Janganlah sering tak menghadiri undangan perkawinan karena akan membuat anda sulit jodoh.

Makan sebelum orang tua makan
Janganlah mendahului makan sebelum orang tua makan, karena akan menjadikan sulit untuk mendapat rezeki

Memotong rambut malam hari di rumah
Janganlah suka memotong rambut dimalam hari di rumah, karena berakitbat anda akan didatangi makhluk halus jahat dalam mimpi.

Tidur disore hari menjelang magrib
Janganlah anda tidur disore hari menjelang magrib, karena kelak anda akan menjadi orang tak bermalu (gila).

Tidur terlentang dengan tangan dikepala
Janganlah anda tidur terlentang dengan tangan menindih kening kepala anda, karena secara tidak langsung akan menyumpahi orang tua anda untuk pergi untuk selama-lamanya.

Wanita muda makan masakan tunggir ayam
Jika anda seorang wanita muda/belum bersuami hendaknya jangan memakan tunggir ayam, karena kelak anda akan mendapatkan suami yang tidak setia dan selalu makan hati.

Membersihkan telinga dimalam hari
Janganlah anda membersihkan telinga dimalam hari, karena akan membawa anda kedalam kesulitan rezeki.

Membuang puntung rokok yang masih panjang
Jangan membuang puntung rokok yang masih panjang, karena akan menjadikan ada akan kesulitan rezeki.

Mandi dipantai dengan pakaian warna merah atau hijau tua
Janganlah sering, selalu memakai pakaian warna merah atau hijau dipantai karena suatu saat kelak akan dijadikan mempelai wanita atau pria oleh makhluk halus.

Para gadis atau perjaka biasa membeli barang bekas
Jika ada gadis atau perjaka biasa membeli barang bekas kelak suatu saat akan menikah dengan janda atau duda.

Jangan anda tidur dengan posisi kepala ada di sebelah utara dan kaki di sebelah selatan, karena anda akan cepat meninggal (posisi mayat yang dikubur)




Kembali                    Selanjutnya